BAB I
Pendahuluan.
Makalah
organisasi masalah perilaku tentang manajemen budaya komunikasi struktur
pengembangan teori prilaku kepemimpinan tentang. Contoh hukum pendidikan
indonesia manajemen masalah sosial ekonomi islam sistem perilaku budaya
laporan? Penelitian komputer lingkungan manajemen perusahaan komunikasi agama
ilmu informasi kesehatan politik sosial.
Pengertian teori budaya manusia negara sistem informasi
teknologi indonesia artikel penelitian contoh akuntansi bisnis. Organisasi
internasional komunikasi pemasaran pembangunan perkembangan sejarah penelitian
administrasi kepemimpinan makalah keuangan.
Masyarakat perusahaan psikologi sosiologi teori jurnal
sosial etika jaringan kebudayaan kewirausahaan pengembangan. Sistem artikel
definisi jurnal kepemimpinan ilmiah industri islam sosial perubahan tentang
konflik lingkungan analisis. Perencanaan perilaku makalah organisasi sdm
teknologi informasi masalah politik kerja pendidikan pengertian. Fungsi judul
kasus kesehatan masyarakat peranan dasar kepemimpinan dalam konflik psikologi
sejarah jurnal.
Politik konsep antropologi artikel motivasi masalah
masalah sosial motivasi bisnis negara politik administrasi etika jurnal
kehidupan. Adalah sistem informasi strategi tugas perubahan sosial skripsi
ekonomi perkembangan analisis arti perencanaan proses buku. Proposal pemasaran
proposal ilmu nilai aspek adalah sosiologi tentang kewirausahaan jurnal masalah
sosial artikel laporan penelitian.
Latar Belakang Masalah.
Setiap organisasi, baik yang berorientasi pada keuntungan
maupun organisasi yang tidak berorientasi pada keuntungan dapat dipastikan
mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang administrasi.
Dengan kata lain setiap organisasi pasti memerlukan suatu unit yang
mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan administrasi
yang pada akhirnya akan berhubungan dengan kegiatan kearsipan. Jadi
kegiatan administrasi pada dasarnya adalah menghasilkan, menerima,
mengolah dan menyimpan berbagai surat, laporan, ormulir dan sebagainya (
Agus Sugiarto, 2005:2)
Kegiatan organisasi memerlukan data dan informasi, yang
salah satu sumber data tersebut adalah arsip. Dalam Undang-undang no.43
tahun 2009 tentang kearsipan pasal 1 disebutkan bahwa pengertian arsip
adalah sebagai berikut : rekaman atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Rumusan Masalah.
1.
Pengertian Organisasi
2. Struktur organisasi
3. Budaya organisasi,birokrasi,sistem,administrasi
4. Sentralisasi dan disentralisasi
5. Macam-macam organisasi
6. Learning organization
7. Visi,misi dalam organisasi
BAB II : PEMBAHASAN
Pengertian Organisasi.
Organisasi dalam bahasa yunani berasal dari kata organon yang
berarti alat.Pengertian
organisasi telah banyak disimpulkan oleh banyak para ahli, tetapi pada dasarnya
tidak ada perbedaan prinsip, dan sebagai bahan perbandingan, berikut
disampaikan beberapa pengertian organisasi menurut para ahli.
Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo (1976) menuturkan,
“struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompoK orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama sama mencapai tujuan tertentu.
Robins,S.P., (1986) “organisasi adalah suatu sistem yang
terdiri atas pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan
berulang–ulang oleh sekelompok orang untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
sekumpulan orang dapat dikatakan sebagai organisasi jika memenuhi berberapa unsur
pokok, yaitu:
- Organisasi merupakan sistem;
- Adanya pola aktivitas;
- Adanya sekelompok orang;
- Adanya tujuan yang telah
ditetapkan;
- Kerja sama;
- Sistem koordinasi;
- Pembagian tugas dan tanggung
jawab;
- Inovasi dan keberanian mengambil
resiko
- Perhatian terhadap detail
- Berorientasi pada hasil
- Berorientasi kepada manusia
- Berorientasi pada tim
- Agresivitas
- Stabilitas
- Pengaruh
umum dari luar yang luas mencakup faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
- Pengaruh dari nilai-nilai yang
ada di masyarakat, keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari
masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
- Budaya menciptakan pembedaan
yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
- Budaya membawa suatu rasa
identitas bagi anggota-anggota organisasi.
- Budaya mempermudah timbulnya
komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual
seseorang.
- Budaya merupakan perekat faktor
yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan
standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
- Budaya sebagai mekanisme pembuat
makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawan.
- Input
- Proses
- Output
- Feedback
- Adanya usaha atau aktivitas
kelompok manusia yang terdiri dari 2 orang atau lebih.
- Adanya organisasi atau wadah
kerjasama.
- Adanya perencanaan, bimbingan,
kepemimpinan, koordinasi dan pengawasan.
- Adanya tujuan.
- Peralatan dan perlengkapan.
- Totaliterisme penyelenggaraan
pendidikan.
- Keseragaman manajemen, sejak
dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan
sekolah dan pembelajaran.
- Keseragaman pola pembudayaan
masyarakat
- Melemahnya kebudayaan daerah
- Kualitas manusia yang robotik,
tanpa inisiatif dan kreatifitas.
- Mendorong
terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas.
- Mengakomodasi terwujudnya
prinsip demokrasi.
- Mengurangi biaya akibat alur
birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi.
- Memberi peluang untuk
memanfaatkan potensi daerah secara optimal.
- Mengakomodasi kepentingan
politik.
- Mendorong peningkatan kualitas
produk yang lebih kompetitif.
- Perubahan berkaitan dengan
urusan yang tidak diatur oleh pemerintah pusat, secara otomatis menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk dalam pengelolaan pendidikan.
- Perubahan berkenaan dengan
desentralisasi pengelolaan pendidikan. Dalam hal ini pelempahan wewenang
dalam pengelolaan pendidikan dari pemerintah pusat ke daerah otonom, yang
menempatkan kabupaten/kota sebagai sentra desentralisasi.
- pertauran perundang-undangan
yang mengatur desenralisasi pendidikan dari tingkat daerah, provinsi
sampai tingkat kelembagaan
- pembinaan kemampuan daerah
- pebentukan perencanaan unit yang
bertanggung jawab untuk menyusun perencanaan penddikan
- perangkat sosial, berupa
kesiapan masyarakat setempat untuk menerima dan membantu menciptakan iklim
yang kondusif bagi pelaksanaan desentralisasi tersebut.
- Masa transisi dari sistem
sentralisasi ke desentralisasi memungkinkan terjadinya perubahan secara
gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa.
- Kurang jelasnya pembatasan rinci
kewenangan antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah.
- Kemampuan keuangan daerah yang
terbatas.
- Sumber daya manusia yang belum
memadai.
- Kapasitas manajemen daerah yang
belum memadai.
- Restrukturisasi kelembagaan
daerah yang belum matang.
- Pemerintah pusat secara
psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.
- Mampu memenuhi tujuan politis,
yaitu melaksanakan demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan.
- Mampu membangun partisipasi
masyarakat sehingga melahirkan pendidikan yang relevan, karena pendidikan
benar-benar dari oleh dan untuk masyarakat.
- Mampu menyelenggarakan
pendidikan dengan memfasilitasi proses belajar mengajar yang kondusif,
yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas belajar siswa.
Macam-macam Organisasi Niaga :
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
- Menurut Lundberg (Dale, 2003)
menyatakan bahwa pembelajaran adalah “suatu kegiatan bertujuan yang
diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan
serta aplikasinya”.
- Menurut Sandra Kerka (1995) yang
paling konseptual dari learning organization adalah asumsi bahwa ‘belajar
itu penting’, berkelanjutan, dan lebih efektif ketika dibagikan dan bahwa
setiap pengalaman adalah suatu kesempatan untuk belajar.
- Personal Mastery Kemampuan untuk
secara terus menerus dan sabar memperbaiki wawasan agar objektif dalam
melihat realitas dengan pemusatan energi pada hal-hal yang strategis.
Organisasi pembelajaran memerlukan karyawan yang memiliki kompetensi yang
tinggi, agar bisa beradaptasi dengan tuntutan perubahan, khususnya
perubahan teknologi dan perubahan paradigma bisnis dari paradigma yang
berbasis kekuatan fisik ke paradigma yang berbasis pengetahuan.
- Mental Model Suatu proses
menilai diri sendiri untuk memahami, asumsi, keyakinan, dan prasangka atas
rangsangan yang muncul. Mental model memungkinkan manusia bekerja dengan
lebih cepat. Namun, dalam organisasi yang terus berubah, mental model ini
kadang-kadang tidak berfungsi dengan baik dan menghambat adaptasi yang
dibutuhkan. Dalam organisasi pembelajar, mental model ini didiskusikan,
dicermati, dan direvisi pada level individual, kelompok, dan organisasi.
- Shared Vision Komitmen untuk
menggali visi bersama tentang masa depan secara murni tanpa paksaan. Oleh
karena organisasi terdiri atas berbagai orang yang berbeda latar belakang
pendidikan, kesukuan, pengalaman serta budayanya, maka akan sangat sulit
bagi organisasi untuk bekerja secara terpadu kalau tidak memiliki visi
yang sama. Untuk menggerakkan organisasi pada tujuan yang sama dengan
aktivitas yang terfokus pada pencapaian tujuan bersama diperlukan adanya
visi yang dimiliki oleh semua orang dan semua unit yang ada dalam
organisasi.
- Team Learning Kemampuan dan
motivasi untuk belajar secara adaptif, generatif, dan berkesinambungan.
- System Thinking Organisasi pada
dasarnya terdiri atas unit yang harus bekerja sama untuk menghasilkan
kinerja yang optimal.
- Pembelajaran Individual
(individual learning),
- Jalur Transformasi Pengetahuan,
- Pembelajaran Organisasional
(organizational learning).
- Berorientasi ke depan
- Tidak dibuat berdasarkan kondisi
saat ini
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang
mengandung penghargaan bagi masyarakat
- Membangun
Politik Solidaritas. Berarti
menata kembali demokrasi melalui partisipasi rakyat dari tingkat lokal
hingga terbentuknya solidaritas nasional (melalui jalur partai politik dan
non-partai politik), memantapkan reformasi birokrasi sebagai pelayan
rakyat dan bukan alat kekuasaan, negara-bangsa dan negara konstitusional
yang kuat.
- Menggerakkan
Ekonomi Emansipatif dan Partisipatif . Berarti menggerakkan potensi
manusia yang produktif (perluasan kesempatan lapangan kerja, kemampuan
kewirausahaan dan akses permodalan, khususnya di pertanian, pedesaan, dan
maritim), penguasaan dan pengelolaan sumberdaya alam secara
bergotong-royong, bernilai tambah, dan berwatak nasional, keberpihakan
kepada UMKM, serta restorasi industri dasar dan industri olahan.
- Menumbuh-kembangkan
Budaya Gotong Royong . Berarti merestorasi pendidikan karakter bangsa yang
menjunjung tinggi pluralisme, kebebasan berekspresi, solidaritas sosial
(tolong-menolong), penghargaan terhadap budaya lokal; membangun ilmu
pengetahuan berbasis warisan budaya bangsa; memajukan teknologi tepat guna.
- Organisasi
merupakan sistem.
- Adanya
pola aktivitas.
- Adanya
sekelompok orang.
- Adanya
tujuan yang telah ditetapkan.
- Kerja
sama.
- Sistem
koordinasi.
- Pembagian
tugas dan tanggung jawab.
- Sumber
daya organisasi.
Sumber daya organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi
yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat
dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara
sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986). Pada dasarnya orang tidak bisa
hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya dapat terpenuhi apabila ada interaksi
publik dengan orang lain. Sebagai makhluk publik, manusia tidak bisa hidup
sendiri karena manusia memiliki kebutuhan terhadap manusia lainnya. Karena
itulah biasanya manusia berkumpul dan membentuk kelompok, yang disebut dengan
organisasi, seperti : Karang Taruna, perusahaan, kerajaan, publik dan lain sebagainya.
Bahkan sekelopok kejahatan pun pada dasarnya juga
adalah sebuah organisasi, dimana mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki
tujuan dan kepentingan yang sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita
jumpai adalah keluarga. Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi.
Keluarga adalah satuan organisasi terkecil yang pertama kali dikenal oleh
setiap manusia.
Struktur Organisasi.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami
oleh semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan
efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi
pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan
pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban
oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi
secara internal maupun eksternal.
Budaya Organisasi, Birokrasi, Sistem dan Administrasi.
Budaya Organisasi.
Adapun pengertian budaya organisasi, yaitu sebagai
berikut:
Peter F.Drucker mengatakan bahwa budaya organisasi adalah
pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya
dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok,kemudian mewariskannya kepada
anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami,memikirkan dan
merasakan terhadap masalah-masalah yang terkait.
Robins mengatakan bahwa budaya organisasi adalah filosofi
dasar yang memberikan arahan bagi kebijakan organisasi dalam pengelolaan
karyawan dan nasabah.
Robins memberikan tujuh karakteristik budaya organisasi,
yaitu sebagai berikut.
Sumber-sumber Budaya Organisas1.
Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh
Munandar (2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi. Organisasi selalu
berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal
maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang
berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi
tumbuhnya budaya organisasi.
Fungsi Budaya Organisasi.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi
sebagai berikut :
Birokrasi.
Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa
inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi
yang memiliki rantai komando dengan
bentuk piramida,
dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas,
biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer.
Pada rantai komando ini setiap posisi serta tanggung
jawab kerjanya dideskripsikan dengan jelas. Organisasi ini
pun memiliki aturan dan prosedur ketat
sehingga cenderung kurang fleksibel.
Birokrasi adalah alat kekuasaan bagi yang menguasainya,
dimana para pejabatnya secara bersama-sama berkepentingan dalam kontinuitasnya.
Ditinjau dari sudut etimologi, maka perkataan birokrasi berasal dari kata bureau dan kratia (Yunani), bureau artinya
meja atau kantor dan kratia artinya pemerintahan. Jadi
birokrasi berarti pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dari meja ke meja.
Max Weber memandang Birokrasi sebagai suatu istilah kolektif bagi suatu
badan yang terdiri atas pejabat-pejabat atau sekelompok yang pasti dan jelas
pekerjaannya serta pengaruhnya dapat dilihat pada semua macam organisasi.
Secara teoritis birokrasi adalah alat kekuasaan untuk
menjalankan keputusan-keputusan politik, namun dalam prakteknya birokrasi telah
menjadi kekuatan politik yang potensial yang dapat merobohkan kekuasaan.
Birokrasi juga merupakan alat politik untuk mengatur dan mewujudkan
agenda-agenda politik, sifat kekuasaan aparat birokrasi sebenarnya bukan tanpa
kendali tetapi tetap dibatasi oleh perangkat kendali dari luar dan dari dalam.
Birokrasi juga dapat dibedakan dengan dua tipe, yaitu tipe birokrasi klasik dan
birokrasi perilaku.
Birokrasi juga dimaksudkan untuk mengorganisir secara
teratur suatu pekerjaan yang dilakukan banyak orang, birokrasi adalah tipe dari
suatu organisasi untuk mencapai tugas-tugas administrasi besar dengan cara
mengkoordinasi secara sistematis atau teratur pekerjaan dari banyak orang.
Birokrasi sebagai suatu sistem kerja dimaksudkan sebagai sistem kerja yang
berdasarkan atas tata hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan secara
langsung mengenai persoalan yang formil menurut prosedur yang berlaku, tanpa pamrih
dan prasangka.
Sistem.
Sistem berasal dari bahasa
Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di
mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam
percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya
menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan
menganut suatu sistem yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai
tujuannya. Untuk itulah setiap organisasi memiliki peraturan-peraturan yang
merefleksikan kepentingan-kepentingan organisasi. Sistem pada organisasi itu
dapat berupa anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosesdur
dan peraturan lainnya.
Pada organisasi yang paling kecil, yaitu keluarga, pada
dasarnya juga memiliki peraturan-peraturan sekalipun tidak sekompleks
peraturan pada organisasi besar. Sistem yang dianut oleh organisasi inilah yang
mengatur setiap gerak dan tindak tanduk organisasi.
Apabila sistem tersebut dipandang perlu untuk diperbaiki,
maka sistem tersebut bisa diperbaiki agar kembali sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan organisasi. Organisasi yang diatur oleh sistem (ruled by system),
memiliki sistem yang berkesinambungan sekalipun ada orang yang keluar/masuk ke
dalam organisasi.
Sistem organisasi terbagi dalam komponen penyusun yang
saling berikatan yaitu :
Administrasi.
Administrasi pengertian sehari-hari sering disamakan
dengan tata usaha, yailu berupa kegiatan mencatat, mengumpulkan dan menyimpan
suatu kegiatan atau hasil kegiatan untuk membantu pimpinan dalam mengambil
keputusan.
Penjelasan di atas adalah definisi administrasi dalam
arti sempit yang masih banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu
contoh, sebuah koran/majalah/tabloid membubuhkan alamatnya dengan “Kantor
redaksi Administrasi”. Yang dimaksud oleh lembaga pers di atas lak
lain adalah tata usaha. Definisi administrasi terkadang dipersempit lagi dan
disamakan dengan keuangan. Misalnya seorang pegawai kantor berucap “bereskan
dulu urusan administrasimu” yang dimaksud dengan administrasi oleh si
pegawai adalah keuangan.
Definisi
administrasi secara luas adalah : Suatu proses yang pada umumnya terdapat
pada semua usaha kelompok. negara atau swasta, militer atau sipil, besar atau
kecil dan sebagainya. Perencanaan,
pengorganisasian, memberikan komando, koordinasi dan
mengadakan pengawasan. Kegiatan suatu kelompok yang mengadakan kerjasama
untuk menyeiesaikan tujuan bersama.Bimbingan. kepemimpinan dan pengawasan
daripada usaha-usaha kelompok individu terhadap tercapainya tujuan bersama.
Unsur-Unsur Administrasi.
Tampaknya terjadi kontradeksi dalam pengertian
administrasi tersebut, tetapi dari uraian-uraian itu dapat ditarik kesimpulan
makna yang terkandung dalam administrasi, yaitu :
Macam-Macam Administrasi.
Dari segi
perkembangannya, administrasi dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu
administasi negara dan niaga.Administrasi negara ialah keseluruhan kegiatan
yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha
mencapai tujuan negara.
Administrasi niaga ialah keseluruhan kegiatan mulai dari
produksi barang dan/atau jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut di
tangan konsumen.
Sentralisasi Dan Disentralisi.
Sentralisasi
Dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme
pengaturan, yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi. Dalam sistem
sentralisasi, segala sesuatu yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan
diatur secara ketat oleh pemerintah pusat. Sementara dalam sistem
desentralisasi, wewenang pengaturan tersebut diserahkan kepada pemerintah
daerah. Kedua sistem tersebut dalam prakteknya tidak berlaku secara
ekstrem, tetapi dalam bentuk kontinum; dengan pembagian tugas dan wewenang
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (lokal).
Hal ini juga berlaku dalam manajemen pendidikan di
Indonesia, sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan UUSPN 1989 bahwa pendidikan
nasional diatur secara terpusat (sentralisasi), namun penyelenggaraan satuan
dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara tidak terpusat (desentralisasi).
Hal tersebut cukup beralasan karena masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan sehingga untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dan
mengurangi segi-segi negatif, pengelolaan pendidikan tersebut memadukan sistem
sentralisasi dan desentralisasi.
Konsep sentralisasi pendidikan
Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada
pemerintah pusat. Daerah tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menurut Undang-Undang.
Menurut ekonomi manajemen sentralisasi adalah memusatkan
semua wewenang kepada sejumlah kecil manager atau yang berada di suatu puncak
pada sebuah struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pemerintah
sebelum otonomi daerah. Kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah
kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang
berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi
lebih lama.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan berbagai
kesamaan ciri sosial budayanya, juga mengikuti sistem sentralistik yang telah
lama dikembangkan pada negara berkembang. Konsekuensinya penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia serba seragam, serba keputusan dari atas, seperti
kurikulum yang seragam tanpa melihat tingkat relevansinya bagi kehidupan anak
dan lingkungannya.
Dengan adanya sentralisasi pendidikan telah melahirkan
berbagai fenomena yang memperhatikan seperti :
Dengan demikian, sebagai dampak sistem pendidikan
sentralistik, maka upaya mewujudkan pendidikan yang dapat melahirkan sosok
manusia yang memiliki kebebasan berpikir, mampu memecahkan masalah secara
mandiri, bekerja dan hidup dalam kelompok kreatif penuh inisiatif dan impati,
memiliki keterampilan interpersonal yang memadai sebagai bekal masyarakat
menjadi sangat sulit untuk di wujudkan.
Desentralisasi
Desentralisasi di Indonesia sudah ada cukup lama, dimulai
sejak tahun 1973, yaitu sejak diterbitkannya UU no. 5 tahun 1973 tentang
pokok-pokok pemerintahan daerah otonomi dan pokok-pokok penyelenggaraan
pemerintahan yang menjadi tugas pusat dan daerah. Dan terdapat pula pada PP No.
45 tahun 1992 dan dikuatkan lagi melalui PP No. 8 tahun 1995. Menurut UU No.22
Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, desentralisasi dikonsepsikan sebagai
penyerahan wewenang yang disertai tanggung jawab pemerintah oleh pemerintah
pusat kepada daerah otonom.
Beberapa alasan yang mendasari perlunya desentralisasi :
Desentralisasi Community Based Education mengisyaratkan
terjadinya perubahan kewenangan dalam pemerintah antara lain :
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam
membuat keputusan dan kebijakan kepada orang-orang pada level bawah ( daerah ).
Pada sistem pendidikan yang terbaru tidak lagi menerapkan sistem pendidikan
sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau OTDA yang memberikan wewenang
kepada pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan yang tadinya diputuskan
seluruhnya oleh pemerintah pusat.
Mengapa perlu desentralisasi pendidikan?
Pendidikan dan secara khusus lagi sekolah yang selama ini
dikelola secara sentralistik justru menimbulkan banyak masalah. Maka sekolah
yang memiliki karakteristik seperti itu harus didesentralisasikan. Salah satu
model desentralisasi pendidikan adalah Manajemen Berbasis Sekolah (School Based
Management).
Banyak pakar dan pemerhati pendidikan menyumbangkan
pikirannya untuk mengkaji model MBS yang cocok dengan kondisi negeri ini. Namun
jarang sekali yang menyinggung masalah isi (content) yang tak lain merupakan
hakikat desentralisasi itu sendiri. Hakikat desentralisasi pendidikan adalah
“apa dan kepada siapa” (what and to whom) dan bukan aturan-aturannya
(regulation).
Menurut Wohlstetter dan Mohrman (1993) terdapat empat
sumber daya yang harus didesentralisasikan yaitu power/authority, knowledge,
information dan reward.
Pertama, kekuasaan/kewenangan
(power/authority) harus didesentralisasikan ke sekolah-sekolah secara langsung
yaitu melalui dewan sekolah.
Kedua, pengetahuan (knowledge) juga harus
didesentralisasikan sehingga sumberdaya manusia di sekolah mampu memberikan
kontribusi yang berarti bagi kinerja sekolah.
Ketiga, hakikat lain yang harus
didensentralisasikan adalah informasi (information).
Keempat, pengahargaan (reward)
adalah hal penting lainnya yang harus didesentralisasikan.
Dengan mendesentralisasikan empat bidang tersebut
diharapkan tujuan utama MBS akan tercapai. Tujuan utama MBS tak lain adalah
meningkatkan kinerja sekolah dan terutama meningkatkan kinerja belajar siswa
menjadi lebih baik.
Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipersiapkan
agar pelaksanaan desentralisasi berhasil, yaitu:
Dari beberapa pengalaman di negara lain, kegagalan
desentralisasi di akibatkan oleh beberapa hal :
Selain dampak negatif tentu saja desentralisasi
pendidikan juga telah membuktikan keberhasilannya antara lain:
Macam-Macam Organisasi
Menurut dari sumber yang
saya dapat . Organisasi terbagi menjadi tiga. Organisasi Niaga, Organisasi
Sosial dan Organisasi Regional & Internasional.
Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga Organisasi
tersebut:
Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya
mencari keuntungan
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Komanditer (CV)
Firma (FA)
Koperasi
Join Ventura
Trus
Kontel
Holding Company
Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh
anggota masyarakat
Jalur Keagamaan
Jalur Profesi
Jalur Kepemudaan
Jalur Kemahasiswaan
Jalur Kepartaian & Kekaryaan
Organisasi Regional
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas
wilayahnya meliputi beberapa negara /Organisasi Internasional,
Organisasi Internasional adalah organisasi yang
anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
Macam-macam organisasi internasional
UN
: United Nation = PBB (1945)
UNESCO
: the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(16 November 1945)
ICRC
: International Committee of
the Red Cross (1863) = Palang Merah,
gerakan bantuan kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan.
ASEAN
: Association of Southeast Asian Nations =
Perhimpunan Bangsa-
bangsa Asia
Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor
Leste dan Papua Nugini hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan
menjadi
anggota)
Learning Organization.
organisasi pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap
mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self
leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan
bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
Pedler, Boydell dan Burgoyne mendefinisikan bahwa
organisasi pembelajaran adalah “Sebuah organisasi yang memfasilitasi
pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus
mentransformasikan diri”.
Dimensi Learning Organization Peter Senge (1999)
mengemukakan bahwa di dalam learning organization yang efektif diperlukan 5
dimensi yang akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan
berinovasi yakni:
Berdasarkan hasil penelitian Tjakraatmaja (2002)
dihasilkan temuan bahwa untuk membangun learning organization dibutuhkan tiga
pilar yang saling mendukung, yaitu :
Visi dan Misi
Pengertian
Visi.
Visi adalah
suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang.
Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran
sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit
diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang
hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:
Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan
oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan
alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus
batasan proses pencapaian tujuan.
Berikut adalah contoh
visi dan misi organisasi selengkapnya, dimana contoh visi dan misi
disini diambil dari visi dan misi organisasi masyrakat (Ormas) Nasional
Demokrat.
Contoh Visi : “Kemerdekaan
Indonesia yang Utuh”!
Contoh Misi
BAB: III
PENUTUP
Kesimpulan.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat
dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara
sendiri-sendiri. Atau
sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi yang pertama kali
kita kenal dalam kehidapan ini adalah kelurg
Secara garis
besar Organisasi memiliki beberapa unsur, sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar